"Ayolah, Bella. Aku sedang bergurau saat itu, dan tidak akan mungkin aku mau membunuhmu secara sampai sekarang kamu masih tetap hidupkan? Jadi, berhentilah berpikir kalau aku akan melakukan kejahatan itu, sama sekali tidak. Okay, jadi percayalah padaku," sahut Pria Misterius demi bisa terus-menerus menyakinkan Bella.
Lagi-lagi Bella mengelengkan kepalanya berkali-kali sembari ia berucap. "You are a big liar, and will forever be a big liar. After all we didn't know each other before, you understand? Jadi, berhentilah membuatku yakin karena semua itu tidak akan mempan."
"Okay, this time I will give in, and prove everything to you. Aku rasa tidak begitu sulit," sahut Pria Misterius tanpa ingin mengalah sampai membuatnya tersenyum manis. Meskipun Bella hanya bisa melihat hidung dan mulutnya saja, namun senyumannya jelas terlihat.
"Terserah padamu saja, Pria Misterius. I am not sure." Bella pun bergegas agar ia bisa keluar, tanpa ia tahu bahwa pintu kamar terkunci.