Tak ada yang pernah tahu perasaan manusia terbentuk dari apa kepastiaannya. Itu serupa hal yang terus meletup dan direda. Kita, tak pernah benar-benar mengerti bagaimana sepenuhnya mengendalikannya.
Orang-orang bilang manusia itu dilihat dari hatinya. Esensi manusia bisa dilihat dari sikap dari perilakunya. Tak ada yang bisa menjamin pula perilaku yang baik itu seperti apa. Bisa saja orang-orang tertentu berlaku baik, karena ada maksudnya. Bisa pula, seseorang menjadi baik, karena memang ada kepentingan yang berpotensi membinasakannya.
Orang-orang hanya memiliki hak menilai dari yang terucap, dan ada di depan mata. Sebut saja kenyataan dan faktanya.
***
Perkataan meluap begitu saja. Ali melaju dengan segala kecamuk dirinya. Ia raih tangan Anggun yang tak memegang pinggangnya.
"Masuklah ke jaketku agar tanganmu tak dingin," pinta Ali.
Tangan Anggun hendak menolak dan melepaskannya.
"Kumohon jangan menolak. Aku merasa bersalah kalau melihatmu seperti ini."