"Maaf, Pak. Indri gak sengaja," ucap Indri ketakutan. Ia takut Bapaknya marah padanya.
Dengan wajah memerah takut, Bapaknya membantunya berdiri. Namun, kejadian selanjutnyalah yang membuat trauma, dimana ia baru menyadari setelah dewasa. Ya, bapaknya tega ingin menodainya.
Satu hal kejadian, yang tak sadar akan membuat trauma luar biasa bagi Indri, putri satu-satunya. Apakah tak pernah terpikir Bapaknya?
Ya, kejadian itu sangat teringat jelas bagi Indri.
Bapaknya masih saja melakukan kejahatannya yang biadab itu.
***
POV Ibunya Indri
Laki-laki empat puluh lima tahun itu menelan salivanya. Ia begitu terangsang dengan pemandangan menggiurkan di depannya.
"Sebuah pemandangan yang indah," Gumamnya.
Tangannya kembali menjamah tubuh anaknya sendiri. Tak ada hal yang pantas untuk menyebutnya seorang Bapak.
Braaak!!!
"Kau di sini?!" pekik suara Lisa, istrinya.
Ditariknya pundak suaminya itu.
"Bengis kau! Iblis!!"
"Kau apakan anakku, hah?!"