"Kenapa ada-ada saja pria berwatak baja seperti dia di dunia ini sih, Yah?"
"Jangan aneh. Di dunia bisnis memang seperti itu, siapa yang kuat dengan modal dan uang maka dia adalah orang paling berkuasa. Salahnya kita hanya satu, yaitu kalah di Mega proyek. Padahal kesempatan untuk menang berbanding sedikit sekali dengan perusahaan milik Zayyan. Mungkin Dewi fortuna sedang tidak berpihak pada kita,"
"Sayang sekali ya Yah?"
"Iya, sekarang akulah jadi korbannya. Aku menyesal dan harus melepas cafe yang sudah aku rintis selama ini, hiks,"
Anjar benar-benar tidak bisa menahan sesak di dadanya. Ia menenggelamkan seluruh wajahnya di atas telapak tangan dan hanya Alyn dan Mama Lia yang bisa menenangkan Anjar dengan elusan di atas punggungnya.
"Sabar, Anjar! Kita cari solusi lain untuk masalah itu, ya?!"
"Tapi, apa solusinya Tante?"