Kayla menghirup nafas dengan lekat mengisi rongga pernafasannya dengan oksigen sekita. Suasana yang berbeda dari kota sebelumnya, membuat Kayla semakin menekadkan dirinya untuk menetap di kota besar itu.
Kota Lombok jadi pilihan utama untuk Kayla untuk mencari kerja, terlebih banyak sekali kenalannya di sana, untuk mempermudah niatnya mencari kehidupan baru di tempat itu.
Kesejukan dari berbagai macam tumbuhan di depan rumah barunya itu membuat Kayla sedikit bisa menenangkan dirinya.
Ia memejam kelopak matanya, menikmati suasana pagi, namun tak berlanjut lama ketenangan itu terbangunkan oleh panggilan sayang dari suara tangisan bayi.
"Hai, kamu sudah bangun, Nak? Pagi ...," sapa Kayla memeluk dan mencium bayi kecil yang masih berbau khas masam di tengkuk lehernya.
Kayla terus menciumi anak bayi itu, sampai lupa akan semua kesulitan hidupnya.
Hanya tendang-tendangan kecil terlancar pada perut Kayla seperti sedang sedang menggelitik dan mengajak main ibunya itu.