Beberapa waktu sebelum ibu datang menempatkan dirinya tepat di hadapan Zayyan, Pria yang memakai sweater hitam itu terus menarik pergelangan tangan kuat ke sebuah tempat.
Matanya merah karena kesal lalu ia sama sekali tidak memperdulikan orang-orang sekitar yang melihatnya dan menganggapnya sebagai pria yang sangat kejam.
Saat itu saya hanya fokus terus membawa Kayla ke sebuah tempat yang sepi.
"lepaskan tanganku! lepaskan!" Jerit-jerit Kayla terlihat sangat merontak-rontak.
Ia sudah merasa, tangannya beku dan sangat sulit untuk digerakkan karena genggaman Zayyan saat itu semakin kencang.
Zayyan sama sekali tidak mendengar permintaan Kayla, hingga mereka sampai di sebuah ruang terbuka di puncak hotel itu.
Zayyan melempar tangan Kayla hingga Kayla merasa lega di area pergelangannya.