Dodit melepas tangan Anjar yang ingin mengutarakan isi hatinya terlebih dahulu sebelum ia pulang.
Ia lebih baik membiarkan Anjar menghadap Igho di bandingkan terus mendengar cerocosan Anjar yang tidak hentinya di hadapan para Satpam.
Igho, Zayyan dan Dodit kebetulan siang itu sekalian turun untuk mencari makan.
"Sebenarnya apa yang mau kamu bicarakan denganku? Bicara saja yang sopan. Bukannya malah berteriak-teriak di depan kantor seperti ini," tukas Igho berjalan dengan langkah yang sangat berkelas.
Dodit yang tidak mau situasi semakin memanas langsung melontarkan candaannya.
"Kamu datang ke sini pasti mau bertemu denganku kan? Sepertinya kita sehati, kamu datang tempat ini persis bersamaan dengan aku?" goda Dodit sambil terkekeh membuat situasi sedikit ringan.
"Enak saja. Aku datang ke sini sengaja untuk bertemu Igho. Jangan Geer dulu ya!" ketus Anjar sambil melipat kedua tangannya di atas.
"Mau apa kamu bertemu dengan ku?"