Saat ia terlelap tidur dalam kelelahannya, Alyn lupa semua kesedihannya. Tapi lain denga situasi ketika Alyn bangkit dan membuka matanya lagi, rasa perih di hatinya kembali ikut bangkit bersamaan dengan tubuhnya.
"Ya tuhan," lirih Alyn bangkit sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat berat sekali.
Alyn meraba semua sekitar meja yang ada di sampingnya.
Di raihnya potret ibunya kembali setelah ia tahu kalau ia sempat menyimpan potret itu sebelum ia terlelap tadi.
Mata Alyn kembali sembab melihat wajah ibunya dengan senyumannya yang mengembang manis.
Alyn benar-benar merindukan sosok yang selalu ada ketika ia membutuhkan, dan selalu mengelus lembut rambutnya ketika ia sedang bersedih.
Alyn membenamkan seluruh latar potret ibunya itu ke dalam dada percis seperti ketika ia memeluk tubuh kecil ibunya yang sangat penyayang itu.