Empat tahun berselang, akhirnya apa yang di tuju oleh kedua insan itu terwujud juga.
Mereka sudah ada di puncak dimana semua cita-citanya menjadi seorang sarjana muda telah tercapai.
Meski berbeda jarak dan waktu, tapi kebahagiaan Igho dan Alyn terlihat setara.
Di Jerman, Igho tersenyum mengembang mengenakan toga hitam dan menatap lekat ijazah yang berada di dalam genggamannya.
Di tengah rerimbunan orang yang bergimung, Igho tertatih bangga pada pencapaian yang tengah ia kejar saat ini.
"Selamat ya, Gho." Tiba-tiba Kayla datang dengan kostum yang sama.
Refleks, Kayla mengecup pipi Igho dengan hati berbunga-bunga karena senang.
"Selamat buat kamu juga ya, Kay."
Igho sama sekali tidak mempermasalahkan apapun dari gerak gerik Kayla yang terlihat semakin genit.
Yang terpenting saat ini, Igho sudah sampai pada tujuannya dengan sebuah gelar di dalam genggamannya.