Alyn pulang ke kediaman Manaf dengan hati senang.
Sampai di depan rumah, ia sudah di sambut oleh pelukan yang hangat dari Bi'Tini.
"Bibi!"
Alyn memeluk Bi Tini yang ia anggap sebagai ibu sendiri di dalam rumah besar itu.
Bahkan Manaf pun tidak menganggap Bi Tini sebagai asisten rumah tangga di kediamannya.
Sudah terlalu lama Bi Tini bekerja di tengah keluarga itu, hingga sebuah kekeluargaan terjalin begitu lekat tak terkira.
"Selamat ya, Non. Nona cantik sekali hari ini." ungkap Bi Tini melirik Alyn dari mulai helaian rambutnya yang di ikat sempurna juga ujung telapak kakinya yang memakai high hels sedang hingga tubuh kecilnya tidak terlalu terlihat pendek.
"Makasih, Bi." Alyn tersungging karena malu.
"Ayo masuk!" ajak Manaf melerai perbincangan antara keduanya hingga Alyn dan Bi tini berjalan mengekor dari balik punggung Manaf.
Saking lelahnya hari itu, Alyn pun berinisiatif untuk beristirahat.
"Yah, Alyn bersih-bersih badan dulu ya, ke atas."