Masih malam yang sama, Alyn benar-benar kesulitan untuk tidur.
Dari sepulangnya Alyn di hotelnya, ia terlihat gelisah dan salah tingkah.
Sambil senyum-senyum tipis, pipi Alyn memerah mengingat hari yang sudah ia lalui dengan Igho tadi.
Rasanya ia tak mau hari itu berlalu begitu saja. Ia ingin dunia terhenti dan hanya miliknya saja hari itu, karena sebelumnya ia tak pernah melakukan perlakuan baik sebaik hari tadi dari Igho.
Rasanya ia telah mendapat lebih dari mawar merah karena sudah bisa melihat kebaikan Igho.
"Ternyata, Igho orangnya baik juga. Aku seneng sekali hari ini." ujar Lyn sambil mengacak kasar bulu halus dari bear berwarna coklat pemberian dari Igho.
Alyn memeluknya dengan penuh rasa sayang. Ia menempelkan boneka bear itu ke dasar pipinya, lalu sesekali ia menciumnya.
"Aku namain kamu Igho Junior. Lucukan?" gumam Alyn kembali sambil tersenyum lebar pada boneka itu.
Alyn berniat ingin menjadikan boneka itu sebagai tempat curhatnya.