Sofia sedang selonjoran di sofa bersama adik iparnya ketika tiba-tiba Nazam menelepon, mengabarkan dia akan pulang terlambat. Mungkin agak malam, atau lebih buruknya mungkin akan pulang subuh.
"Lembur lagi, ya? Kerjaan sebanyak itu, ya, Mas?"
Nazam merasa sangat bersalah ketik mendengar pertanyaan Sofia di seberang telepon. Namun, dia belum bisa jujur perkara masalah Sri dan juga hal lainnya.
Terlalu panjang untuk dibicarakan lewat telepon, dan Nazam.pun memutuskam untuk mengatakannya nanti jika sudah berhadapan langsing dengannya di rumah.
Sementara ia meminta agar Sofia minta ibu dan adiknya untuk tetap tinggal selama dia belum pulang. Nazam takut hal seperti sebelumnya terjadi lagi ketika dia tak ada.
"Maaf Sayang. Semua menjadi tak terkendali seperti ini. Sebagai gantinya, kalau aku pulang nanti, kamu mau dibawakan apa?" Nazam masih berusaha menghibur istrinya dengan menawarkan oleh-oleh pulang kerja.