"Mau ngapain juga satu kamar Danita, jangan ngaco deh."
["Jadi enggak itu eh anu maksudnya?"]
"Diam, diam aku matikan nih."
["Wah temanku maish gadis, hahaha."]
Sepertinya Danita senang sekali menggoda Anna, mau bagaimana pun Anna patsilah hanya Danita yang bisa selalu bercanda tawa dengannya.
Panggilan itu hanya singkat saja tidka begitu lama, tetapi Anna jadi berpikir ada apa sebenarnya yang terjadi di kantor. Apalagi Aksel yang benar-benar turun tangan.
"Mana? Mana file itu!"
"Semuanya tentu tidak akan gratis!"
"Itu milik saya Aksel! Kamu jangan gila."
"Yang gila itu saya atau kamu?" tantang Aksel dengan tawa menyeringai.
Aksel dan Dewangga berbicara dengan intonasi yang begitu berapi-api di dekat ruangannya. Sata itu pula yang lain tidak bisa mengganggunya. Mereka berdua yang akan menyelesaikannya. Tetapi, dari dulu hingga sekarang tetaplahs eperti itu, tidak pernah ada penyelesaian yang sebenar-benarnya.