"Jelas iya, kamu pakai tanya lagi," jawab Anna dengan santainya dan dengan sengaja sekali membuat kesal Aksel. Biasanya mereka akan kembali membahas bagaimana pekerjaan awal mula dahulu.
Aksel pun sedikit tertawa mendengarkan Anna yang seperti itu. Anna sudah menghabiskan masakan Aksel, sepertinya ia terlihat biasa saja terhadap masakan Aksel, tidak ada masalah.
"Kenapa kamu habiskan?"
"Lah memangnya kenapa? Enggak boleh ya? Atau kamu mau juga?"
"Tidak juga, tapi kamu tidak ada protes sama sekali dengan masakannya."
"Kenapa harus protes kan enak juga rasanya."
Melihat Anna keceplosan berbicara seperti itu membuat Aksel tersenyum, ia memang biasa mendapati respon Anna seperti itu yang sering terucap spontan saja.
"Oh ternyata rasanya enak?"
Anna tersenyum, "Iya, tapi kamu bukannya pernah bilang tidak bisa masak ya? Tapi kok ini enak?" tanya Anna dengan keningnya yang berkerut, ia mulai memperhatikan Aksel dengan baik.
"Kapan saya bilang?"