"Kamu tidak lapar?"
Anna menggelengkan kepalanya kembali dengan posisi yang sama, tetap berbaring miring ke kanan dengan wajah yang datar saja.
"Menangislah jika memang ingin menangis, tidak perlu dihapus air matanya, saya keluar dari kamar dulu."
Begitu Aksel keluar dari kamarnya, Anna tetap tak bergeming, ia hanya diams aja, tak memperdulikan Aksel yang menutup pintu kamarnya.
Saat ini Aksel memang tak ada di lantai atas, ia berada di ruang tamu, di sana ada tamu yang datang ke rumahnya Aksel.
Edrick, tamu tersebut adalah Edrick. Manusia yang paling tahu Aksel juga, ia tentu tahu ada masalah apa saja yang sedang melandanya, bagaimana pun juga Edrick tetap akan merasa khawatir pada Anna karena ia mengenal Anna juga dengan baik.
"Lalu Anna bagaimana?"
"Ada di kamar. Dia belum makan dan tidak mau berbicara sama sekali."
"Dia sedih? Menangis terus?"
"Tidal ada air matanya yang turun sama sekali dari tadi, ia hanya diam saja."
"Cukup aneh, adiknya bagaimana?"