Saat itu arah menuju rumahnya Bi Asih banjir hingga akhirnya Aksel memutar arah pada jalan yang lain dan mengakibatkan kemacetan. Saat itu pula Anna pun mulai terbangun dengan wajah yang masih mengantuk tersebut.
"Sudah lama ya macetnya?"
"Ini lain arah, yang awal banjir banyak yang lewat sini jadi macet."
Anna hanya mengerucutkan bibirnya saja dan meringkukkan badannya, kedua kakinya naik ke kursi hingga membuat dirinya memang seperti anak kecil.
"Mau gentian enggak?" tanya Anna tiba-tiba.
"Apanya?"
"Kamu dari tadi capek bawa mobil."
"Enggak masalah."
"Kalau capek bilang saja, biar saya yang gantikan."
"Ini malam Anna, memangnya kamu tahu jalannya?"
"Enggak."
"Ya sudah duduk diam saja di situ, kalau mau tidur ya lanjutkan saja."
"Enggak begitu mengantuk, tapi lapar."
Tiba-tiba saja Anna mengatakan hal itu dengan lancar sekali tanpa hambatan apa-apa, sedangkan Aksel yang mendengarkannya pun hanya tertawa ringan saja.
"Bawa makanan?"