"Saya tidak peduli."
"Anna," Aksel pun memanggil Anna dengan penekanan intonasi.
"Pokoknya saya mau ikut kamu, saya mau melihat bagaimana kamu bekerja. Sampais etiap pulang malam hari bawa luka."
Saat itu Aksel cukup merenung karema Anna terus merengek ingin mnegikutinya. Tetapi, anehnya baru kali ini Aksel memikirkannya. Padahal bisa saja ia langsung memarahi Anna dan meninggalkan rumah. Ini memang hal yang sangat aneh.
"Saya takut nanti kamu malah berbahaya."
"Apa gunanya kamu kalau tidak melindungi saya?" perkataan Anna semakin hari semakin kasar saja, ia tentunya menuruti apa yang selama ini didengar.
Melihat Anna yang seperti itu Aksel juga tidak marah, ia hanya diam saja dan memikirkan untuk mengajak Anna. Aksel menghela napasnya dengan berat.
"Tunggulah di sini," Akhirnya Anna tersenyum lebar atas kemenangannya merengek pada Aksel untuk ikut pergi.
Setelah beberapa saat akhirnya Aksel turun kembali, ia melemparkan sebuah jaket hitam pada Anna.