Anna mulai mengerucutkan bibirnya ingin menangis atau menghamburkan dengan pelukan. Akan tetapi jika sampai Anna memeluk Aksel, pasti ia akan malu dan Aksel akan menjauh darinya. Akhirnya Anna mengurungkan diri untuk memeluk Aksel.
"Tapi beneran ini untuk saya? Bukan yang lainnya?" tanya Anna yang ingin lebih memastikan.
"Kalau kamu banyak tanya, letakan saja, Anna."
"Ih jangan, ini bagus banget, tahu," Anna dengan senang mencocokan dengan kulitnya da terlihat sangat pas sekali.
Warna jam tangan tersebut hitam dan cocok dengan kulit Anna yang cukup putih untuk orang Indonesia. Desain dari jam tersenyum elegan namun tentunya simpel. Melihat Anna kesenangan sendiri, ternyata ada Aksel yang diam-diam tersenyum tanpa Anna sadari.
"Terima kasih, Aksel."
Aksel hanya berdeham saja, ia tidak merespon dengan perkataan. Namun sepertinya ia juga sedikit tersenyum. Mungkin bagi Aksel, jika ia tersenyum lebar atau terlalu menanggapi Anna pasti ada ego yang sangat tinggi pada dirinya.