"Hai, Pamela! Kau juga ada di sini?" ujar Kimberly.
"Iya," sahut Ximena.
Lalu mereka kembali duduk bertiga.
Dan Ximena melihat kedua mata Kimberly yang berair.
"Kim, kau menangis, ya?" tanya Ximena.
"Ah ... tidak," jawab Kimberly sambil mengusap wajahnya.
Kemudian Kimberly melihat ke arah Brandon.
"Brandon, mana pacarmu? Aku mau bertemu dengannya!" ujar Kimberly.
"Iya, tapi—"
"Ayolah, telepon dia sekarang! Biar datang, aku sangat pemasaran!" ucapnya sekali lagi.
Brandon dan Ximena saling memandang.
Lalu kembali melihat ke arah Kimberly yang masih asik mengoceh. "Aku yakin jika pacarmu itu pasti sangat cantik dan keren! Ya walapun aku tidak bisa mendapatkanmu, setidaknya aku ingin berfoto dengannya!" ujar Kimberly. "Tak lupa mengucapkan 'selamat' untuknya,"
"Kim!" panggil Brandon.
"Iya,"
"Kau benar-benar ingin melihat pacraku?"
"Iya!"
"Apa kau tidak takut sakit hati?"