"Pelan-pelan minumnya, Ale. Gak ada yang bakalan minta," tegur Raline.
"Maaf Ma," ucap Alea.
"Ada-ada aja deh, atau emang bener kamu mau ketemu sama dia?" tanya Raline dengan tatapan yang memicing.
"Enggak Ma, ngapain ketemu sama dia tiap hari juga ketemu sama Gavin," sahut Alea.
"Oh gitu," ujar Raline.
Alea menganggukkan kepalanya dengan perlahan.
"Mama mau tanya sesuatu sama kamu," ucap Raline.
"Soal apa, Ma?" tanya Alea.
"Apa kamu mau Mama jodohkan?" Mata Alea membulat sempurna mendengar pertanyaan Raline.
"Ma, aku masih muda, gak mau nikah cepat-cepat," sahut Alea.
"Dijodohkan gak harus langsung menikah, Alea, kalian 'kan bisa tunangan dulu dan saling kenal dulu," ucap Raline.
"Tapi ujungnya pasti nikah kan, Ma. Aku gak mau, lagian apa ada laki-laki yang mau sama perempuan kayak aku," ucap Alea.
Raline menghela nafasnya sambil menggelengkan kepalanya dengan perlahan.
"Jangan bicara kayak gitu, Nak," ucap Raline.