"Maaf, Ibu Laura. Dokumen-dokumen apakah ini? kenapa banyak sekali?" tanya Keyra setengah mencicit. Tatapannya memandang Laura sambil menyipit, perasaannya mulai tidak enak sekarang.
Laura kini melipat kedua tangannya di dada, kemudian dia berdehem dengan sempurna, menarik sebelah alisnya dan memandang Keyra dengan tatapan tajam luar biasa.
"Semua dokumen ini ada keselahan, Keyra. Jadi aku sangat memohon bantuanmu, teliti ulang secara manual lembar demi lembar dokumen tersebut sehingga ditemukan kesalahannya. Aku sudah mengurusnya berkali-kali pada bagian pusat, tapi berkali-kali aku dimarahi. Dan aku rasa sebagai karyawan yang paling berjasa di divisi keuangan ini, aku rasa kau adalah satu-satunya kandidat yang paling cocok untuk melakukan pekerjaan ini,"
"Namun, Ibu Laura. Siang ini aku sedang ada urusan dan berencana izin pulang awal. Kau bisa menyuruh Mario, pekerjaannya sudah selesai sedari tadi,"
