Usai membantu ibunya Ariela melihat ke arah meja makan. Di sana masih ada susu yang sejak tadi belum ia minum. Ia pikir, Bibi akan membawanya ke dapur tapi ternyata tidak. Hanya tersisa segelas susu saja. Piring dan gelas kotornya sudah disingkirkan semuanya.
Ariela memerhatikan sekitarnya. Karena suaminya sudah pergi, ia tidak perlu lagi meminum susu yang ada di atas meja.
Ariela membawa susunya sambil mengendap takut ada yang melihatnya. Wanita itu tidak ingin meminumnya apa lagi rasanya yang amis membuatnya terasa mual.
Baru saja Ariela ingin membuangnya, telinganya langsung dijewer oleh seseorang yang sudah menatapnya dengan tajam.
"I-ibu kenapa di sini?"
"Minum susunya! Jangan jadikan ini drama setiap paginya!"
Ariela menelan salivanya. Ia pikir dirinya bisa terbebas dari segala godaan. Tapi siapa sangka ia justru tertangkap basah oleh ibunya sendiri.
"Tapi Bu, susu ini tidak enak. Tidak bisakah aku meminum yang lainnya saja?"