"Eumm, Frans … Sepertinya kamu salah paham," ucap Ariela.
Frans mengernyitkan dahinya. "Salah paham bagaimana? Jelas-jelas Rey berada di dalam sana," ucap Frans.
"Rey memang makan makanan yang ada di pasar, ta—"
"Apa? dia memakan makanan di pasar? Apa Anda tidak salah Nyonya? Padahal Anda tahu kalau Rey selalu menjaga pola makan dan kebersihan makanan juga harus terjamin," potong Frans yang semakin emosi.
Ariela jadi semakin bersalah. Wanita yang sedang hamil itu langsung menunduk, merasa takut dengan pria yang ada di hadapannya. Bahkan Frans lebih menyeramkan dari pada suaminya.
"Frans, kamu itu apa-apaan sih? Kenapa kamu buat Kakak ipar jadi menangis seperti ini?" protes Lena.
Frans terkejut. Ia sendiri tidak bermaksud melukai hati wanita itu. Tapi mau bagaimana lagi, rasa cemas yang dimilikinya begitu mendalam. Jika sampai terjadi sesuatu dengan Rey, jelas ia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.
"Nyonya, s-saya—"
"Tidak apa-apa, ini memang salah saya," potong Ariela.
