Alexa keluar dari ruang kepala pelayan setelah Matthias meninggalkannya untuk rapat penting sebelum delegasi meninggalkan wilayah mereka, Matthias juga meminta Alexa untuk hadir saat rapat besok diadakan untuk memberikan salam secara langsung.
Matthias meminta Ava untuk menunggu sampai Alexa bangun, dia cukup kelelahan untuk menuruti keinginan Matthias si alpha serigala yang tidak akan puas hanya dengan satu kali percintaan. Alexa bangun dengan sedikit malas, badannya agak kesakitan tetapi semuanya baik-baik saja.
Dia bangun perlahan, untuk melihat jika baju nya sudah kembali di pakaikan oleh Matthias, tapi sepertinya ini pakaian baru. Sebab seingatnya, pakaian pelayan miliknya sudah terkoyak oleh Matthias yang tidak dapat sabaran untuk menelanjanginya.
"Ava."
"Ya, luna!"Yang dipanggil segera menyahut tegas dan cepat.
"Jam berapa sekarang?"
"Sekarang sudah pukul enam sore, alpha meminta saya untuk membawa anda agar segera kembali saat anda bangun."
"Oke, kalau begitu segera bawa aku kembali. Sepertinya tidur lebih lama bukan masalah."Balas Alexa dengan anggukan lemah, matanya bahkan masih sulit untuk terbuka dengan benar.
Tanpa menyadari jika kegemparan sudah terjadi di kelompok omega yang tengah mencari sosok Alexa yang mencoreng nama omega di kastil alpha Matthias tanpa mengetahui posisi mereka, sebagai omega didepan luna yang tengah memantau mereka dan menilai sambil menyusup sebagai seorang pelayan ketimbang menunjukkan diri sebagai sosok luna.
Dia tidak akan bisa melihat wajah asli dari para pengikut Matthias jika menggunakan nama besarnya sebagai seorang luna, itulah pilihan yang Alexa ambil sebelum dia membuka diri saat sudah menjadi lebih kuat. Meski akan ada kekacauan dan juga kesalahpahaman, Alexa hanya ingin melihat wajah asli dari orang-orang milik suaminya. Beberapa omega masih mencari keberadaan Alexa, dan beberapa sibuk menyiapkan makan malam untuk delegasi di pertemuan penting bersama dengan luna mereka.
Alexa berjalan dengan percaya diri keluar dari ruang kepala, dia akan kembali ke kamar kemudian mandi dan mengikuti acara makan malam bersama dengan para delegasi. Dia juga sedikit lapar, setelah bercinta dengan Matthias. Pria itu pasti tengah menyelesaikan pekerjaan untuk kembali ke kamar, dan mandi bersama.
"Dasar serigala mesum!!"Alexa bergumam sambil mencebik mengingat mata berkabut milik Matthias kala mereka tengah bercinta, tapi kedua pipi Alexa malah merona karena hal itu. Kemudian Alexa melirik tajam pada sesuatu yang mendekat, bahkan mengirimkan aura permusuhan yang kental.
Alexa menyeringai senang, karena ini akan semakin lucu sebelum dia kembali ke kamarnya.
"ALEXA!!"Teriakan itu membuat Ava langsung bergerak menjadi waspada dan bahkan berniat untuk mengeluarkan belati dari balik gaunnya.
Tapi Alexa yang cepat dan tanggap menghalangi warriornya itu untuk tenang, tapi Ava tidak menggeser tubuhnya dari hadapan Alexa. Sang luna hanya bisa menghela napas akan sikap Ava, dia membiarkan hal itu. Tapi malah membuat ketiga perempuan di depannya kesal.
"Jadi! Setelah membuat rumor dan kekacauan di bagian omega, sekarang kamu menggunakan temanmu menjadi temeng!!"
"Hey, apa kau tak melihat jika dia sendiri tak mau menyingkir, aku lelah untuk memberi perintah. Coba saja buat dia menyingkir dari hadapanku."Balas Alexa dengan malas.
Ava langsung membuat kuda-kuda dan hal itu terlihat asing di mata para perempuan itu, termasuk Victoria yang wajahnya terlihat berantakan. Anak rambut berjatuhan di depan wajahnya, setelah berlagak sok menjadi pahlawan di depan kepala pelayan kemudian berjanji akan menemukan Alexa.
Dia harus kesusahan selama sehari penuh mencari perempuan ini, karena dia perlu menyelesaikan semuanya hari ini.
"Biarkan!"Victoria menghalangi dua temannya, atau lebih tepatnya pelayan. Untuk tidak menyentuh perempuan yang menutupi tubuh Alexa, bahkan perempuan itu tidak peduli. "Kepala pelayan bagian dapur memanggil kamu, setelah kamu makan bersama raja penyihir. Rumor buruk menyebar jika kamu adalah pelacur rendahan yang merayu raja penyihir, karena baru pertama kali seorang raja meminta pelayan rendahan makan bersama dengannya!!"
Victoria bicara dengan nada jijik, tapi Alexa tidak peduli. Sebab sekarang dia tengah melakukan telepati dengan Matthias, pria itu tengah bertanya dimana posisi Alexa sekarang. Karena dia bahkan sudah sampai di kamar, tetapi luna belum sampai. Alpha gelisah, dia ingin mencium harum Alexa di dalam kamarnya.
'Ada sedikit masalah, bisakah kamu datang kesini?'Alexa bertanya sambil memandang ke arah Victoria yang sudah tidak sabaran.
'Apa!! Siapa yang berani membuat masalah denganmu!! Beritahu lokasimu padaku, sekarang!!'Suara itu menggema di kepala Alexa sampai dia meringis, hal itu mengambil perhatian semua orang termasuk Ava yang langsung berbalik dan berteriak.
"Luna!! Ada apa, apakah ada yang—"
"—Sialan!! Kenapa kamu menyebut nama itu!!"Alexa langsung melotot berteriak untuk menutupi suara Ava yang menyebutnya luna dan mengeluarkan aura mengerikan itu secara spontan.
Sontak semua orang disana langsung menundukkan kepala mereka seperti serigala yang ketakutan, kecuali Victoria yang langsung jatuh terduduk tak kuat menahan dahsyatnya aura kemarahan Alexa setelah pelayan yang melindunginya menyebut nama luna.
"Alexa! apa yang baru saja kamu lakukan!!"Victoria berteriak kala dia bahkan tak bisa mengangkat wajahnya untuk mendongak selain melengkingkan suaranya sendiri.
Saat itulah Matthias datang dengan kecepatan yang tak bisa dilihat oleh mata telanjang dan langsung bergerak cepat mengeluarkan auranya, dia melawan aura intimidasi Alexa untuk menutupi kehadiran luna. Perempuannya terlihat marah sekali dan saat aura intimidasi itu bertabrakan dengan miliknya, Alexa langsung berpura-pura terjatuh dengan sesak napas sedangkan yang lain baru saja bisa mengambil napas.
Ava memegang dadanya yang panas, wajahnya memerah dan kedua matanya mengeluarkan air mata karena baru saja tak bisa menarik napas sedetikpun. Dia hampir mati jika saja alpha tak datang dengan aura miliknya, dia berjalan kearah para dayang yang baru saja mencoba untuk berdiri dengan kesusahan begitu pun Ava yang membantu Alexa yang tengah berakting sama sesaknya.
"Aku bertanya, sedang apa kalian semua berada disini saat yang lain sibuk menyiapkan pertemuan untuk para delegasi kerajaan besar lainnya?!!"Suara itu terdengar begitu kasar.