Sakha menghela napasnya, memijat keningnya. Matanya menatap tajam pada Meline. "Karenamu, sialan!" Umpat pria itu.
Sakha segera menghampiri putrinya, berjongkok di depan Gysell.
"Bukankah orang dewasa juga membutuhkan nutrisi? Bagaimana jika Daddy tidak memiliki nutrisi? Nanti, siapa yang akan bekerja dan memberi makan Gysell hm?" Sakha mencoba memberi pengertian pada putri kecilnya.
"Kenapa meminumnya dari Aunty Eline?" Astaga, haruskah dia juga mengerti bagian itu?
"Bukan seperti itu, Ly! Maksudnya, aku yang membuatkannya. Kau tahu sendiri aku seperti pembantu untuk Daddy mu ini." Sahut Eline. membantu Sakha untuk menjelaskan.
"Oh, seperti susu Rubi?" Ucap Gysell dengan polosnya.
Sakha dan Meline membelalak bersamaan. "Hah?" Kata mereka kompak.
"Maaf, Tuan. Gysell menyebut susu buatanku seperti itu." Ujar Rubi, menjelaskan.
Sakha mengangguk ringan. Begitupun dengan Meline.
"Apa susu Aunty Eline enak, Daddy?" Sakha merasa tersedak ludahnya sendiri.