Meline mengerjapkan matanya perahan. Dia sedikit berpikir. "Aku hanya mengatakan bahwa ayahnya seorang gay. Apa salah?"
"Sialan! Karenamu dia mulai bertanya-tanya apa itu gay." Ketus Sakha.
Meline tidak peduli. "Aku tidak peduli. Lagipula, sepertinya kau emang penyuka sesama jenis. Jangan pikir aku tidak tahu alasanmu mengangkat Gysell sebagai anak..."
"Itu karena kau gay tetapi ingin memiliki anak bukan? Katakan, siapa kekasih laki-laki mu itu?" Ledek Meline.
Sakha terperangah mendengarnya. Gadis ini memang sulit ditebak. Segala macam pergerakan dan ucapannya selalu terlontar begitu saja tanpa dipikir terlebih dahulu.
"Haruskah Kubuktikan padamu bahwa aku sungguh-sungguh tidak gay?" Sakha merutuki ucapannya sendiri. Lagipula, mengapa dia harus membuktikan pada Meline bahwa dirinya tidak gay? Apa pentingnya?
"Apa dengan fakta kau gay atau tidak akan berpengaruh untuk hidupku?" Balas Meline, seolah meremehkan.