Ayahnya. Sosok yang pernah Shayna percaya, namun berakhir tidak baik. Sang ayah meninggalkannya, meninggalkan luka yang sangat besar pada kehidupan Shayna.
Ya, pada kehidupan perempuan mandiri yang bermandikan luka di setiap jengkal tubuhnya. Perempuan yang kini sedang duduk di tepi pantai, membiarkan rambutnya tersibak oleh angin. Dia hanya duduk sembari memperhatikan ombak di depan sana.
Beberapa pelayan vila sempat menawarkannya jasa pijat. Namun, Shayna menolaknya dengan halus. Dia sedang ingin menikmati debur ombak seorang diri. Untungnya, pantai sedang sepi. Tidak banyak orang di sini. Lagipula ini pantai khusus untuk pengunjung vila. Bukan pantai umum yang bisa didatangi oleh siapapun.
Langit mulai menggelap. Jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam di Bali. Dan entah bagaimana, matahari baru hendak tenggelam. Sunset yang sangat indah dia nikmati seorang diri.