"Hooaam ....." Peter menguap lebar-lebar bagai kuda nil seraya merenggangkan otot-ototnya yang terasa sangat kaku.
Nyawa Peter tampaknya masih belum terkumpul karena pria itu terlihat masih mengantuk dengan mata yang masih menutup meskipun posisinya kini sedang duduk di atas ranjang, hidung Peter setengah tersumbat sehingga ia harus mati-matian menghirup oksigen yang setengah membeku.
5 menit berlalu, hingga tiba-tiba saja mata Peter terbuka lebar-lebar. Pria cerewet yang suka mengomel itu tiba-tiba teringat akan sesuatu tapi secepat kilat ia pun melupakannya.
"Sepertinya aku melupakan sesuatu, tapi apa? Haiishh!! Sepertinya aku sudah mulai tua sehingga aku melupakan banyak hal akhir-akhir ini,"' gumamnya kemudian ia terdiam sejenak sambil berpikir.
"Oh, iya. Evan!! Apakah Evan sudah benar-benar pulang?!" Peter menurunkan kakinya dari ranjang lalu memakai sandalnya.