Pagi itu Alin sudah siap pergi ke kantornya. Saat sedang merapihkan make-upnya, Nyonya Pingkan itu datang ke kamar menantunya dengan wajah tidak bersahabat.
"Sebaiknya kamu segera memberi saya cucu. Dalam silsilah keluarga kami, tidak pernah ada yang gagal!" ketua Nyonya Pingkan pada menangis perempuannya itu.
"Cucu?"
"Iya."
Alin pun hanya tersenyum saat Nyonya Pingkan keluar dari kamarnya begitu saja.
"Kamu harus secepatnya kasih aku anak. Agar posisiku aman. Jangan kecewakan aku!" tekan Barra saat keluar dari kamar mandi.
"Ya Allah, kuatkan aku dalam menjalani pernikahan ini ...."
------
Alin akhirnya mendatangi rumahnya. Alin ingin melepas kerinduannya pada ketiga anaknya. Sementara waktu, Alin memutuskan tidak membawa ketiga anaknya itu hingga permasalahan rumah tangganya membaik. Ia tidak ingin jika ketiga anaknya itu kembali terluka.
"Assalamualaikum ...." ucap Alin saat memasuki rumah.