Ridho melangkah pulang dengan senyum kepuasan. Rencananya pun berhasil. Terlihat jelas kecemburuan di mata Mihran. Mihran telah jatuh cinta pada Ayu.
"Aku berhasil. Sebenarnya tadi cuma ngetes aja sih. Tapi, ternyata tidak sulit membuat Mihran jatuh cinta sama Ayu. Baguslah. Eliza akan cemburu dan semua kejahatan mereka akan terbongkar," gumam Ridho tersenyum puas.
-----
Ayu sedang membuat teh di dapur ketika Mihran tiba-tiba datang dan mengagetkannya.
"Kamu suka teh juga?" tanya Mihran.
"Eh, Pak. Iya, Pak," jawab Ayu tertunduk.
"Istri saya Amaliya juga suka teh. Dia selalu minum teh sebelum tidur seperti ini," jawab Mihran.
"Sebaiknya Bapak segera move on agar bisa bahagia dengan Bu Eliza," sahut Ayu.
"Wajah Ayu bukan hanya mirip. Tapi dia sifat dan kelakuannya sama dengan Amaliya. Dia juga baik. Bahkan sering disakiti Eliza pun dia juga tetap baik dengan Eliza," ucap Mihran dalam hatinya. Tatapannya tidak pernah lepas dari Ayu yang ada di hadapannya.