Sudah tidak ada sebuah hal yang bisa menahan Retta untuk tetap diam di Kelas, karena rasa kesalnya sudah sangat memuncak. Percuma saja dia memilih diam di Kelas saat pikirannya sedang tidak baik, karena nanti materi yang dijelaskan juga belum tentu bisa dia pikirkan dengan baik.
Di saat Retta tidak memedulikan siapa saja yang dia lewati, ada seorang cowok yang hendak melangkahkan kakinya masuk ke Kelas, tapi langkah kakinya terhenti sebab memperhatikan Retta yang sekarang entah sudah ke mana.
Merasa penasaran dengan tujuan langkah kaki Retta, hingga pada akhirnya dia memilih untuk melangkahkan kakinya dengan langkah yang cepat ke arah semula Retta melangkah, dia berharap bisa melihat ke mana Retta melangkahkan kaki selanjutnya.
