"Maaf … maafkan papa!" Kalimat tersebutlah yang selalu terdengar dari mulut Hendro ketika melihat kedatangan Farel, pria yang terbaring lemah di atas tempat tidur sudah sadar dari komanya hal pertama yang dicari oleh Hendro adalah keberadaan sang anak. Terlebih lagi selama ini Hendro merasa bersalah sudah menyakiti anak-anaknya, terutama pada Farel anak laki-laki yang begitu dirinya cintai.