"Aku hanya merindukan papa. Beliau membangun tempat ini, untuk bisa merasakan kebahagiaan bermain bersama dengan cucu namun, sepertinya Tuhan berkehendak lain," ucap Hanin.
"Papa memang tidak ada lagi di sekitar kita namun, dia akan selalu ada di dalam hati."
Mendengar hal itu membuat Air mata Hanin mengalir dengan begitu deras, melihat hal tersebut membuat Galang mendekat dan memeluk istrinya tersebut. Wajar saja jika Hanin bersikap demikian, bagaimana tidak rasanya kehilangan satu saja sudah membuat Hanin hancur apalagi jika kenyataan membawanya harus kehilangan satu orang lain, dan tempatnya bertumpu sudah tidak ada lagi, hal itu benar-benar membuat Hanin harus kuat.
***