"Kamu."
Kenzo yang berdiri di ambang pintu pembatas antara ruang makan dan ruang keluarga pun hanya diam. Bibirnya pun mulai menunjukkan senyum manis dan penuh makna. Dia yang tenang malah membuat Edwin dan Lizy merasa cemas. Terlebih, tidak biasanya pria itu datang ke rumahnya di waktu sepagi ini. Hal yang membuat Edwin dan Lizy merasa aneh.
Kenzo yang melihat raut wajah keduanya pun hanya bungkam, tetapi kakinya melangkah pelan dan menuju ke arah meja makan. Tatapannya masih memperhatikan Edwin dan Lizy yang mulai bangkit dan menatapnya lekat. sebenarnya, melihat wajah keduanya benar-benar membuat Kenzo ingin tertawa. Begitu tegang dan penuh dengan ketakutan. Hanya Lizy yang terlihat sedikit tenang.
Mungkin karena wanita itu benar-benar tidak ingin ikut campur masalah Kevin, batin Kenzo.
"Kenapa kamu ke sini pagi-pagi, Kenzo?" tanya Edwin ketika Kenzo sudah berhenti di depannya.