"Nanti aku jemput setelah pekerjaan kamu selesai," ucap Arkan ketika berhenti di depan perusahaan tempat Eve bekerja.
Eve yang sejak tadi hanya diam pun mulai mengalihkan pandangan dan menatap ke arah kekasihnya berada. Perlahan dia mulai melakukan kepala dengan bibir mengulas senyum tipis dan tatapan yang begitu lembut.
"Kalau begitu, aku masuk dulu," ucap Eve dengan suara yang mengalun merdu.
Akan yang mendengar hal itu langsung mengulurkan tangan dan mengelus pipi Eve pelan. "Kamu kenapa? Ada yang mengganggu pikiran kamu?" tanya Arkan dengan tatapan lekat. Dia tahu, pasti ada yang mengganggu pikiran kekasihnya. Pasalnya, Eve tidak terlihat seperti biasa. Kali ini, kekasihnya banyak diam dan tidak membuka suara sama sekali.
Eve hanya diam ketika mendengar pertanyaan sang kekasih. Ada hal yang mengganggu dalam pikirannya yang tidak ingin dia katakan dengan sang kekasih. Hingga dia membuang napas kasar dan menatap ke arah Arkan berada.
