"Masih ada yang sakit?" tanya Kenzo ketika dia sudah meletakkan Gisel di ranjang. Manik matanya menatap sang adik yang sudah menggelengkan kepala sebagai tanda kalau saat ini tidak sesakit sebelumnya.
"Nanti jangan jalan terus. Biar cepat sembuh," ucap Kenzo lagi. Sejak tadi dia terus mengurut pergelangan kaki sang adik.
Gisel yang melihat tingkah Kenzo hanya diam. Dia memilih mengamati lekat dan memperhatikan setiap pergerakan serta ekspresi yang ditunjukkan sang kakak. Hingga dia berdehem pelan dan menyandarkan tubuh dengan punggung ranjang.
"Kakak, kenapa kamu peduli denganku?" tanya Gisel dengan tatapan lekat. Dia masih cukup ingat, dulu Kenzo tidak seperhatian ini dengannya. Dulu, Kenzo juga terkenal cuek dan tidak menyukainya sama sekali. Jadi, wajar jika sekarang Gisel merasa bertanya-tanya dengan perubahan sang kakak.