Tanpa aku sadari, ternyata aku menabrak sebuah trotoar—pembatas jalan akibat pengendara motor tidak waras itu. Sebenarnya aku sangat takut, bukan takut dengan pria bermotor tersebut. akan tetapi aku takut jika saat ini aku sudah tidak bernyawa lagi.
Aku tidak mau meninggal dunia dulu sebelum bisa menemukan Elmeera. Aku harus menjelaskan kesalahan pahaman ini kepada dirinya. Aku tidak mau disaat aku sudah tidak ada, dia akan menganggap bahwa aku si cowok tukang perusak wanita.
Maka dari itu aku harus bisa menemukan dia agar aku bisa menjelaskan sekaligus meminta maaf kepada dirinya. Namun sialnya, belum juga aku bisa bertemu dengan Elmeera aku malah ketemu si pemotor ugal-ugalan yang tidak tahu diri itu.
Aku bangkit dari kursi duduk mobilku, yang sekarang mesinnya sudah tidak terdengar lagi. Mobilku langsung mati setelah mengalami hal yang tidak terduga itu, yang tersisa hanyalah asap yang keluar dari depan mobilku.