Tapi kenapa Pah? Kenapa Papah mau menyingkirkan Mas Raka? Apa salah dia, saat itu Pah?" Dengan penuh kekecewaan aku minta padanya untuk memberikan alasan dari perbuatannya tersebut.
Saking kecewa padanya, ku lepas paksa genggaman tanganku dari tangan Papah. Aku juga menggeser tempat duduk dari yang awalnya sangat dekat dengannya, kini agak menjauh darinya.
Aku benar-benar kecewa bahkan marah padanya. Untuk itu, membuat aku tidak mau dekat lagi dengannya apalagi disentuh olehnya.
Mengetahui hal itu, membuat Papah semakin menyesali perbuatannya. Aku tahu bahwa Papah sudah bersedih hati, harus ditambah lagi dengan kekecewaanku terhadap perbuatannya.
Sehingga menjadikan papah semakin merasa bersalah pada kedua anaknya.