Papah sudah memintaku untuk berpisah dengan Mas Raka karena kita harus menjadi saudara bukan menjadi sepasang suami istri. Meskipun sudah ada janin dalam kandungan ku, tapi tidak akan membuat hal ini membuat ku merasa khawatir karena kita berdua pasti akan tetap berada didekatnya walaupun status kita berdua berbeda.
Bagiku, asal bisa membuat semuanya menjadi baik-baik saja dan kembali pada kebahagiaan mereka di masa lalu mungkin aku akan terima walau sangat pahit aku rasakan.
"Maka dari itu, Papah meminta kamu untuk berpisah dari Raka. Papah ingin membuat keluarga kita utuh juga bisa hidup bahagia bersama-sama. Kalian adalah kedua anak kebanggaan Papah." Ujar Papah kembali memintaku untuk melanjutkan proses perceraian yang sempat tidak berhasil kita lakukan.
"Kamu mau kan, mengikuti permintaan Papah?" Pungkas Papah yang kini meyakin kan aku untuk menerima permintaannya.