Beberapa kali Kuhela nafas, kaki yang tak bisa buat terdiam, dan pikiranku mulai melayang kemana-mana tidak bisa fokus akan masalah yang terjadi.
Aku terus menoleh ke arah pintu yang ada di belakang, berharap kalau mereka sudah kembali dari dalam dan memberikan kabar tentang golongan darah Papah Bramantyo dengan begitu suamiku bisa tertolong dengan cepat.
Dokter juga bisa melakukan operasi di bagian tulangnya yang retak dan bergeser Setelah mengalami kecelakaan bersama motornya.
Namun selama itu pula aku begitu tidak tenang, dalam hatiku terus berdoa kepada Tuhan supaya golongan darah mereka sama walaupun nyatanya mereka bukan anak juga Papah kandung nya.