Mamah tak seharusnya menjadi dambaanku sekarang setelah aku mengetahui sifat aslinya. Sekarang aku merasa kecewa padanya, setelah apa yang kudengar atas perkataannya. Aku yakin masih ada yang disembunyikan dari ku, selain menjadi seorang pelakor jahanam itu.
"Aku benar-benar tidak menyangka ya, ternyata Mamahku seseorang yang begitu tidak punya hati. Mamah tega mau menyakiti orang sebaik Papah? Dengar ya mah, aku tidak terima dengan semua ini! Aku ingin tahu juga tentang satu hal yang sekarang aku malah semakin curiga. Apa benar Mamah di minta Papah untuk menggugat cerai dirinya sendiri? Mamah berpisah dari Papah karena permintaan dia?" Tanyaku penuh dengan penekanan.
"Nggak. Mamah yang memaksa Papah untuk menceraikan mamah. Maafkan Mamah, El karena sudah bohong sama kamu!" Sebuah pengakuan yang lebih mengejutkan lagi bagiku.