Mas Raka menyebutku seorang wanita malas, wanita tidak mempunyai kegiatan. Padahal selama ini aku begitu ingin bekerja seperti yang dia lakukan, tapi aku tidak mau membuat mas Raka dikatakan sebagai suami yang tidak bertanggung jawab atas diriku oleh kedua orang tuaku.
Maka dari itu, aku memilih untuk menjadi seorang istri yang setia menemani dirinya. Mempersiapkan apapun yang dibutuhkan mas Raka, dari mulai sarapan juga persiapan kantornya.
Dari hal yang paling terkecil hingga yang terbesar, aku lakukan untuk melayani mas Raka. Akan tetapi, semua itu tidak ada gunanya di mata mas Raka. Semua yang kulakukan selama ini, ternyata bukan hal yang diinginkan olehnya.
Kalau seperti itu, kenapa dia tidak bicarakan itu padaku? Kenapa dia malah membuat masalah ini sebagai alasan untuk pergi dari rumah?