Meskipun aku merasa sangat lelah, tapi aku berusaha untuk terbangun. Ataupun bicara pada Bi Sukarti yang kini masih berusaha untuk membangunkan aku karena dia berpikir kalau aku masih tertidur nyenyak.
"Nyonya! Nyonya ada di dalam kan?" Tanya bi Sukarti kembali terdengar berteriak memanggilku, mungkin khawatir dengan keadaanku yang masih saja berada di dalam kamar.
"Nyonya …!"
"I-iya, bi. Aku sudah bangun," dengan sekuat tenaga aku memaksakan diri untuk bisa menjawab bi Sukarti agar dia menghentikan teriakan nya tersebut.
"Bibi pergi saja, aku mau mandi dulu setelah itu baru turun. Tidak usah khawatir, aku tidak apa-apa kok." Timpalku meminta bi Sukarti untuk tidak menungguku.
"Baik Nyonya. Tapi Nyonya tidak boleh lupa kalau sekarang waktunya Nyonya minum susu. Biar nanti dedek bayinya tambah sehat, dan Nyonya juga tidak mual-mual lagi kayak kemarin." Bi Sukarti kembali mengingatkan aku untuk tidak melupakan asupan gizi untuk bayi dalam kandunganku.