"Kamu tahu kalau saya akan menertawakanmu dan tidak akan pernah membantu Anda sedikitpun." Ujarku pada Pak Bramantyo tambah mengancam nya tapi sedikit merahasiakan ancaman itu hingga membuat penuh tanda tanya bagi laki-laki tua itu.
Aku tidak akan mengatakan bahwa orang yang telah mengancamnya adalah seorang anak yang sudah dia lukai hati dan perasaannya.
Maka dari itu pak Bramantyo menjadi semakin kebingungan meskipun dia marah tapi dalam benaknya begitu banyak tanda tanya besar mengenai sikapku juga ancaman ku pada nya.
"Maksud kamu apa malah balik mengancam saya seperti ini? Seharusnya saya yang lebih marah sama kamu karena kamu sudah berbuat licik dan menusuk saya di belakang. Tapi kenapa malah kamu yang begitu marah sama saya? kamu benar-benar menjijikan." Sergah pak Bramantyo semakin marah padaku di dalam kebingungannya.