Aku hanya bisa menggeleng kepala ketika melihat tingkah bu Amanda yang begitu beringas ketika melihat kepadaku, akibat dia tahu jika aku sudah khianati putrinya.
Dia ingin memarahiku, menyakiti juga kembali bersikap kasar padaku sebagai balasan atas perbuatan yang menurutnya aku sudah sangat keterlaluan.
Aku tidak menyangka jika Bu Amanda, wanita yang berprestasi sebagai seorang sekretaris pak Bramantyo mau mengambil kebahagiaan seseorang yang sama-sama perempuan.
Dia mempunyai niat untuk menyakiti diriku, sampai bersikap kasar padaku. Dia lakukan karena menurutnya aku sudah menyakiti Elmeera, hingga dia juga merasa marah padaku.
Oke, dia mau melakukan itu padaku? Silahkan! Aku tidak akan pernah marah padanya, asalkan dia tidak menyinggung tentang Mamahku. Andaikan itu terjadi, sungguh aku tidak akan pernah terima. Sebab dulu Mamahku pernah dia hancurkan seluruh hidupnya, juga semangatnya tanpa pernah mau berpikir.
