Chereads / CONTRACT MARRIAGE JENDERAL KIM DAN ALENA / Chapter 8 - BAB.08 NOMOR TAK DIKENAL

Chapter 8 - BAB.08 NOMOR TAK DIKENAL

Sepuluh menit berlalu, Alena pun selesai mengganti pakaianya, segera dia menuju ruang teras depan, dimana Jenderal Kim menunggunya. Namun saat sudah dekat arah teras, Alena mendengar suara ponsel Jenderal Kim bergetar. Alena pun menghentikan langkahnya dan memilih menunggu Jenderal Kim selesai menerima panggilan telefon.

"Drrtttt...drrtttt"suara getar ponsel Jenderal Kim, namun dari nomor tak dikenal.

"Ya ..halo siapa ini"tanya Jenderal Kim.

"Kim..ini aku Angelica, maafkan aku tidak memberitahumu dulu, tolong jemput aku Kim, aku takut pulang sendiri, semua tas berikut isinya dicuri, ini aku pinjam ponsel seseorang.

"Apa...bukannya kau sudah di luar Negeri dan menikah, dimana suamimu?"Tanya Kim

"Aku akan jelaskan nanti, aku minta tolong jemput aku sekarang,aku sudah tidak punya uang sama sekali.

"Okay..kamu dimana sekarang, aku akan menjemputmu, kirim lokasimu sekarang, kau tunggu di situ , jangan pergi kemana-mana ya.

"Ya..aku akan menunggumu sampai datang, lokasinya sudah aku kirim.

"Ya sudah tunggu saja sampai aku datang ya.

"Makasih ya Kim.

"Ya ..sudah tenanglah, tunggu kedatanganku ya.

Jenderal Kim segera mengambil mobil pribadinya, dan menjemput Angelica mantan kekasihnya itu, Jenderal Kim sampai melupakan janjinya pada Alena untuk makan di luar.

Sementara di tempat lain, Alena hanya terdiam dan lebih memilih mengganti bajunya lagi, dia tidak berani menanyakan siapa yang baru saja menghubungi Jenderal Kim Di sisi lain setelah menutup telefon, Angelica tersenyum licik dengan berbagai rencana di otaknya.

"Hahaha..Kim, ternyata kau masih saja mengkhawatirkanku, Kim sudah terjebak dengan permainanku lagi, kalau bukan Kim siapa lagi yang akan menolongku. Aku tahu Kim masih sangat mencintaiku sampai kapanpun,karena akulah wanita satu-satunya yang bisa membahagiakannya di atas ranjang"gumam Angelica.

Dua jam berlalu, Kim akhirnya tiba di tempat Angelica memberitahunya. Dengan sedan mewah hitam, dia mencari patokan lokasi yang dikirim oleh Angelica, setelah melihat sekeliling , Kim melihat seorang wanita dengan ciri-ciri seperti Angelica mantan kekasihnya itu. Kim lalu turun dan mendekat ke arah Angelica, mereka pun masuk ke dalam mobil, dan Kim membawa Angelica ke apartemen miliknya, agar Angelica tidak terlantar di jalanan.

Sesampainya di apartemen, Kim mengajak Angelica untuk menenangkan diri, terlihat Angelica memulai dramanya, agar Kim kembali menyayanginya.

"Heiii...Angelica, sebenarnya ada apa, sampai kamu seperti ini, bukannya kau sudah menikah dengan seorang pengusaha!

"Hikkssss...hikkssss"air mata palsu Angelica mulai keluar, sebelumnya maafkan aku Kim, aku sudah bodoh meninggalkanmu demi pengusaha jahat seperti dia, aku sudah diusir dan diceraikan, aku tidak pernah bahagia selama pernikahanku Kim.

"Kenapa baru sekarang kamu mencariku Angel, dan apa masalahnya sampai dia tega mengusir dan menceraikanmu?

"Aku...melihatnya selingkuh di depan mataku, dan itu terjadi saat aku sudah tak kuat lagi melayaninya.

"Maksudmu melayani dalam hal apa, jujur padaku, ceritakan saja.

"Dia itu hypersex, saat bercinta aku harus melayaninya setiap hari dan saat bercinta harus dengan siksaan dulu, dia sangat kasar dalam bercinta, sehingga aku harus berkali-kali pergi ke dokter, karena bagian kewanitaanku terasa sangat sakit.

"Dasar lelaki biadab,biar nanti aku yang mengurusnya ya, lalu apa sekarang sudah pulih, apakah masih terasa sakit, ya Tuhan, kenapa kau tidak pernah cerita padaku Angelica.

"Maafkan aku Kim, aku takut kalau sampai dia tahu, aku menelfonmu, dia akan menyiksaku, namun saat ini aku sudah sembuh, karena aku dan dia tidak bersama selama satu tahun, dan surat cerai juga sudah turun, dan belum lama aku resmi bercerai dengannya.

"Ya sudah jangan dibahas lagi ya, dan kamu tidak perlu meminta maaf, yang berlalu biarlah menjadi sebuah perjalanan yang harus dikubur, kau tinggalah sementara di sini ya, ini ada sedikit uang untukmu, nanti aku tambahkan lagi saat aku mengambil uang di rumah, dan masalah ponselmu, nanti aku belikan lagi ya, sudahlah jangan menangis lagi, kalau kau memerlukan sesuatu, jangan sungkan untuk selalu menghubungiku ya. Ya sudah besok pagi aku harus bertemu seseorang, aku tinggal dulu ya.

"Kim..."Angelica memeluk erat pinggang Kim, aku mohon jangan malam ini, besok saja kamu pulangnya ya.

"Hmm..bukannya aku tidak mau menemanimu, besok aku ada tugas negara yang harus aku selesaikan, aku janji kalau urusan tugasku sudah selesai, aku akan datang menemuimu lagi.

"Lalu kalau aku ingin makan bagaimana, kamu sudah tahu dari dulu aku tidak bisa memasak.

"Ya besok aku kirimkan orangku untuk menemani dan melayanimu di sini ya. Ya sudah jangan menangis lagi, mmuuaaacchhh"Kim mencium lembut kening Angelica

"Kim..,apakah kamu masih mencintaiku"tanya Angelica

"Hmm..untuk saat ini aku sudah tidak mencintaimu lagi, tetapi aku sayang padamu, karena walaupun kamu pernah menyakitiku, kamu pernah menjadi bagian dari hidupku, aku belum bisa melupakan kebaikanmu.

"Mmuuaaacchhh"Angelica mencium mesra Kim sembari menatap nakal ke arah Kim dan membuka kancing kemeja milik Kim, hmm berarti masihkah boleh aku menjadi wanita satu-satunya yang bisa membahagiakanmu lagi seperti dulu!

"Hmm.. maaf lepaskan Angelica, aku belum bisa untuk saat ini, aku harus pulang ya, besok pagi ada tugas negara yang harus aku selesaikan. Jangan membahas hal itu sekarang, karena aku sedang banyak pikiran. Yang terpenting sekarang kamu sudah tinggal di tempat yang aman ya, selamat malam, rehatlah, nanti kalau aku senggang pasti akan datang menengokmu.

"Ya sudah kalau begitu, hati-hati ya Kim sayang.

"Ya Angelica, aku pulang dulu. Ingat jangan pernah keluar sendirian ya, kalau butuh apa-apa beritahu saja, ini ada telefon apartemen bisa kamu gunakan ya.

"Baiklah terima kasih ya Kim sayang.

"Sama-sama.

Beberapa jam kemudian, tak terasa sudah mulai sore, Alena melihat Jenderal Kim baru saja tiba di rumah, segera dia berlari kembali ke kamarnya. Dan berpura-pura sudah tertidur. Langkah kaki terdengar, jantung Alena berdetak tidak karuan, benar saja Jenderal Kim masuk ke kamar Alena.

"Ehmm...Alena,bangunlah ayo pergi makan di luar, maafkan aku ya, tadi ada urusan sedikit. Alena, heii apakah kamu benar-benar sudah tidur, hmm ya sudah besok saja kita perginya ya.

"Akhhh..siapa yang tidur, aku sedang dengarkan musik"jawab Alena yang terlihat memerah pipinya.

"Yakin kamu lagi dengarkan musik, mana musiknya, kamu pikir aku tidak tahu, tadi kamu kan yang mengintip saat mobilku baru masuk halaman depan, hehehhee cemas ya menungguku pulang. Segitu kawatirnya, apakah kamu mau tahu , tadi aku dari mana!

"iihh..siapa juga yang mengintip, dan aku tidak pernah mau tahu urusanmu Jenderal.

"Nah mulai tidak mau mengaku lagi, ya sudah sekarang aku buka rekaman cctv lewat ponselku ya, disitu terlihat jelas, apakah tadi dirimu yang sedang mengintip kedatanganku.

"Ya..ya, okay aku mengakui, bukannya mengintip, aku hanya ..ahh sudahlah aku lapar Jenderal, aku sudah dandan rapih, Jenderal pergi begitu saja.

"Ya aku tahu, maafkan aku ya. Ya sudah sebagai permintaan maafku, kita pergi cari makan sekarang ya.

"Hmm..tidak jadi, aku sudah kenyang.

"Lho koq sudah kenyang, bagaimana bisa, kamu belum makan sama sekali Alena, aku juga lapar, ayolah Alena, kamu tega biarkan aku pergi sendiri, nanti kalau di luar ada wanita cantik bagaimana!

"Ya sudah biarkan saja, tidak heran Jenderal tampan sepertimu pasti banyak yang menyukai.

"Alena sudahlah, jangan manyun saja itu bibirnya, apa mau aku cium lagi ya, kalau sudah aku cium, nanti bisa terjadi hal-hal yang bagaimana gitu.

"Hmm..dasar Jenderal otak mesum.

"Hahaha, tetapi suka kan sama aku.

"Bisa iya..bisa tidak, ahh sudahlah, buat apa Jenderal bertanya seperti itu.

"Heiii..mulai ya kamu meledekku"Jenderal sembari menggelitik perut Alena.

"Ampun..Jenderal, hahaa.

"Ya sudah makannya temani aku makan dulu Alena, aku belum makan apapun dari pagi, aku lapar sekali. Nanti kita tidak kuat bertempur di ranjang.

"Hhaaaa..tidak mau aku, aku mau langsung tidur saja.

"Coba saja kalau bisa.

"Hmm Jenderal Kim sendiri yang bilang jangan sekarang, karena Jenderal belum siap.

"Ya..karena aku ingin melakukan itu saat punya waktu banyak, tanpa diganggu oleh tugas negara.

"Ya sudah jadi pergi tidak!

"Jadilah, aku sudah lapar sekali.

Akhirnya mereka berdua pada sore itu, keluar mencari makanan dengan menggunakan mobil pribadi Jenderal Kim.