Dia punya janji temu dengan seseorang siang ini. Katanya orang itu akan datang pukul dua siang, tetapi nyatanya sampai detik ini dia tidak melihat batang hidungnya. Kehadirannya pun tidak terendus olehnya sekarang.
Jujur dia tidak tahu untuk apa dirinya masuk ke toko perhiasan seperti ini, Lova bukan tipe wanita yang menyukai berbagai macam pernak-pernik yang dia gantungkan di ujung telinga di lehernya, diselajari jemari cantiknya, ataupun sebagai penghias di kedua pergelangan. Selain ekonomi yang tidak tepat untuk membelanjakan hal-hal seperti ini, dia juga tidak terbiasa tampil mencolok di depan banyak orang.
Seseorang yang membuatnya datang kemari pada akhirnya, ini adalah kali pertamanya dia masuk toko perhiasan mewah di Jakarta. Dia tidak punya waktu dan tidak punya niat untuk melakukannya hanya sekedar mampir dan menonton saja, lebih baik duduk di kursi bioskop tua dengan harga 8.000 tetapi bisa nonton film sepuasnya.