Malam menyapa, rintik hujan datang membasahi tanah bumi. Hawa dingin menyeruak masuk ke dalam rumah kala dia membukakan pintu untuk tamunya malam ini.
Hal yang mengejutkan, melihat siapa yang datang. Tiba-tiba saja meletakkan tas besar terbuat dari kulit sintetis. Permukaannya sedikit basah sebab hujan yang turun dari atas sana.
"Rosa?" Pritam memanggilnya. Sesekali dia melirik ke arah tas yang diletakkan tepat di ambang pintu rumahnya.
"Muter-muter aku cari rumah kamu, akhirnya ketemu juga," ucapnya. Mengabaikan panggilan dari Pritam. "Rumah kamu bagus juga," katanya memuji seadanya.
Pritam menatap ke kanan dan ke kiri, memastikan kalau gadis ini datang seorang diri. Tidak membawa geng atau bandar narkoba yang siap memukuli dirinya.
"Mau masuk?" sahut Pritam. Menawarkan. "Hujannya semakin deras, cuacanya juga semakin dingin juga." Dia mengimbuhkan, berusaha untuk menyakinkan perempuan yang ada di depannya.