Black Mouse, bar tengah kota.
"Ngomong-ngomong apa yang kamu bicarakan sama Mas Pritam tadi?" Dia menegurnya untuk yang pertama kalinya. Memulai pembicaraan dengan gadis yang masih sibuk menata pakaian gantinya di dalam loker.
"Pembicaraannya cukup serius pasti, itu tergambar jelas dari ekspresi wajah kamu yang meninggalkan rumah dengan ekspresi wajah yang serius. Dari kejauhan aku juga melihat kamu sama sekali tidak mau memberikan ekspresi lain selain ketegangan di wajah kamu."
Nova mencoba untuk mengabaikannya. Dia tidak mau ambil pusing atas apapun yang dikatakan oleh pemuda itu. Sudah dia katakan sejak awal kalau mereka tidak perlu bertegur sapa begini, mereka tidak cukup akrab untuk melakukan setiap hari.
"Lova ...." Ranu memanggilnya dengan lirih, berusaha untuk mengganggu pendiriannya. "Masih belum berpikir untuk menerima lamaran dari kakakku?" tanyanya kemudian. Terus menggempur pertahanan Lova yang memilih diam tak berucap.