Pritam kembali terdiam tanpa bahasa. Tidak ada kata-kata yang terlantar keluar dari celah bibirnya, dia hanya berusaha untuk menetralkan suasana yang ada.
Faktanya memang dia adalah pelaku dari semua kejahatan yang terjadi. Baik Mayya atau Lova, keduanya hanyalah korban dari keegoisan dan keserakahan yang dia punya.
"Aku bertanya padamu kenapa kamu tidak menghentikan istrimu saat dia berusaha untuk pergi darimu?" tanya Susanti. Sudah beberapa kali dia mengulang pertanyaan yang sama. Akan tetapi pria yang ada di depannya masih saja kokoh tanpa suara.
"Apakah kamu pasrah dan menerima Jika dia pergi darimu membawa putramu keluar dari dalam rumah?" Pandangan mata Susanti semakin dipertajam, berusaha untuk mengintimidasi pria yang ada di depannya.
Pritam menghela napas. "Aku tahu Jika aku bersalah, Bu. Aku tidak mencegahnya pergi dan aku membiarkan dia karena aku berfikir itu adalah cara yang tepat agar dia bisa berpikir lebih jernih dan menenangkan dirinya sendiri."